FGD Meneguhkan Keunikan Program Studi

 
BCimg_20160624_3
Pada Seminar Pakar mengenai Tantangan Politik Islam yang diselenggarakan oleh Program Studi Politik Islam-Ilmu Politik beberapa waktu lalu, Prof. Dr. Din Syamsuddin dalam pemaparannya menegaskan pentingnya penegasan posisi dan kajian Politik Islam. Hal ini terkait dengan keberadaan program studi ini yang merupakan satu-satunya di Indonesia. Selain itu, kajian politik Islam sangat kaya atas dimensi keilmuan yang membutuhkan pen

https://s3pi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2022/05/a-male-worker-puts-laminate-flooring-on-the-floor-9H6X32G.jpgtan

yang multi-disiplin/multi-perspektif. Prof. Din mengusulkan dilakukan diskusi-diskusi akademik dalam rangka menemukan formulasi yang tepat mengenai keunikan Program Studi Politik Islam-Ilmu Politik. Dalam Rapat Kerja Tengah Tahun (RKTT) Pascasarjana UMY juga mengemuka mengenai hal tersbebut mengingat kompetensi yang semakin ketat saat ini, khususnya pengelolaan program studi tingkat doktoral.
 
Sebagai respons terhadap beberapa masukan mengenai keunikan Program Studi Politik Islam-Ilmu Politik Pascasarjana UMY, pada Jum’at 24 Juni 2016 diselenggarakan Focus Group Discussion (FGD) yang menghadirkan pada Dosen yang berkompeten pada bidang Ilmu Politik dan Agama. FGD yang diselenggarakan oleh Program Studi ini dihadiri oleh Prof. Tulus Warsito, Dr. Surwandono, M.Si., Winner Agung Pribadi, S.IP, MA., Drs. Suswanta, M.Si., Masyhudi Muqorrobin, Ph.D., Dr. Hasse J, M.A., Iwan Satriawan, SH, Ph.D., Dr. Ulung Pribadi, M.Si., Takdir Ali Mukti, S.Sos., M.Si., Dr. Inu Kencana Syafii, M.Si., dan Rasyda Diana, M.Ag.
 
Dalam FGD tersebut dihasilkan beberapa ide awal mengenai pendefinisian kajian Program Studi Politik Islam-Ilmu Politik. Salah satu usulan terkait dengan pendefinisian program studi ini adalah penggunaan Islamic View dalam melihat berbagai fenomena politik dan penggunaan Comparative Approach sebagai paradigma. Kedua hal tersebut sangat urgen dilakukan, demikian penegasan Iwan Satriawan, P.hD. keberadaan Bank Syariah yang berkembang di Indonesia menunjukkan bahwa embrio pengembangan studi Politik Islam sanagt terbuka. Hanya saja, perumusan mengenai fokus (yang menjadi keunikan tadi) perlu dilakukan dengan komprehensif, demikian yang dikemukakan oleh Masyhudi Muqorrabin, P.hD.
 
FGD yang diselenggarakan sehari ini menghasilkan beberapa poin yang akan ditindak-lanjuti dalam bentuk FGD lanjutan yang akan diselenggarakan setiap Jumat terakhir setiap bulannya. Untuk saat ini, fokus kajian Program Studi Politik Islam-Ilmu Politik adalah kajian mengenai Politik Islam Indonesia. Pada FGD mendatang, akan dibahas secara berurutan mengenai Ontologi, Epistimologi, dan Aksiologi Politik Islam (hsj-wsn.).

Facebook
Twitter
WhatsApp

Beasiswa BPI 2023 & LPDP-Kemenag RI masih dibuka!!!