Focus Group Discussion: Islam, Kewargaan dan Indonesia

Prof. Robert W. Hefner (kiri) saat memberikan gagasan pada forum FGD

(Yogyakarta,  10 Januari 2020 ) – Program Studi S3 Politik Islam-Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta menyelenggarakan sebuah Focus Group Discussion (FGD) yang bertema Islam dan Kewargaan di Indonesia. FGD ini dilatarbelakangi oleh adanya kegelisahan atas maraknya aksi-aski sepihak yang menegasikan kewargan seseorang, kelompok, dan komunitas akhir-akhir ini di Indonesia. Isu ini sangat penting mengingat Indonesia tidak hanya dikenal dengan predikat sebagai negara yang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia, tetapi juga merupakan negara yang memiliki latarbelakang sosial yang sangat beragam (multi-kultur, multi-etnis, multi-religiu, dan lain-lain). Predikat ini sekaligus menempatkan Indonesia sebagai satu-satunya negara yang memiliki latar belakang sosial serba beragam, namun tetap mampu mengelolanya dengan baik sehingga jauh dari konflik seperti yang terjadi di berbagai negara yang memiliki masyarakat  yang beragam. FGD ini adalah bagian dari penelitian kolaborasi internasional yang digagas oleh Program Studi S3 Politik Islam-Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan Boston University USA.
FGD ini dihadiri oleh beberapa pakar, yaitu Dr. Moh. Najib Azca, (Fisipol UGM, Ahli Gerakan Islam Pasca Konflik); Dr. Dicky Sofyan (ICRS UGM, Ahli Islam Minoritas); 3. Dr. Inayah Rohmaniyah, (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ahli Gerakan Islam); Dr. Moh. Azhar, Ahli Pemikiran Islam); Dr. Nina Mariani Noor (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ahli Minoritas Muslim); Dr. Abdul Gafar Karim, (Fisipol UGM, Ahli Politik Kewargaan); dan Prof Al Makin (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Ahli Kelompok Mnirotas). Selain para narasumber tersebut, seorang Indonesianist dan juga seorang peneliti yang sangat dikenal luas di Indonesia, Prof. Robert W Hefner hadir sebagai seorang ahli sekaligus sebagai Ketua Tim Peneliti Penelitian Kolaborasi Internasional kerjasama antara S3 Politik Islam-Ilmu Politik UMY dengan Boston University USA. Anggota tim sekaligus penanggung jawab kegiatan adalah Dr. Zuly Qodir, Dr. Hasse Jubba, dan Dr. Mega Hidayati dari S3 Politik Islam-Ilmu Politik UMY. Durasi riset ini sendiri selama 1 tahun dan akan didiskusikan untuk keberlanjutan penelitian pada tahun-tahun berikutnya.
Dalam FGD ini, para ahli lebih banyak diarahkan untuk merespons berbagai isu actual yang terjadi saat ini di Indonesia seperti isu minoritas, Gerakan Islam, Gerakan politik keislaman,dan isu-isu yang erat hubungannya dengan kondisi Indonesia dalam 1

https://s3pi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2022/05/a-male-worker-puts-laminate-flooring-on-the-floor-9H6X32G.jpgde

terakhir. Berbagai pelanggaran di tengah masyarakat seperti aksi penafian atas keberadaan kelompok minoritas banyak menjadi fokus perhatian pada ahli. Demikian pula, isu yang selama berkembang di perguruan tinggi seperi munculnya kesadaran baru Islam di kalangan mahasiswa. FGD ini pada akhirnya juga memberikan catatan penting bahwa apa semua pihak sebaiknya menjadi bagian dari segala dinamika kehidupan termasuuk dalam dinamika kehidupan agama, sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia kontemporer dengan selalu mengedepankan semangat kemanusiaan demi kemaslahatan bersama.(hj)

Facebook
Twitter
WhatsApp

Beasiswa BPI 2023 & LPDP-Kemenag RI masih dibuka!!!