Lumpuhnya Pancasila

Saya berharap agar Pancasila jangan lagi dikhianati oleh siapa pun sehingga menjadi lumpuh dalam mengawal kemer

https://s3pi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2022/05/a-male-worker-puts-laminate-flooring-on-the-floor-9H6X32G.jpgan

bangsa.

Oleh Ahmad Syafii Maarif – Sepintas lalu mungkin terkesan artikel ini bernada pesimistis dalam membaca perjalanan bangsa dan negara Indonesia tercinta ini. Bisa saja kesan itu ditafsirkan demikian, sekalipun tujuan penulisannya sebaliknya. Yakni, agar Pancasila dengan nilai-nilai luhurnya pada tataran filosofi dan teori — yang tak diragukan sebagai temuan terbaik para pendiri bangsa yang dipandu Bung Karno— tak dibiarkan lagi terlunta-lunta di tangan anak bangsa yang tak mau belajar.

Dalam kaitan ini, momen bulan Mei dan Juni penting untuk disegarkan kembali dalam ingatan kolektif kita. Lalu, kita teropong, apakah perjalanan bangsa dan negara ini masih berada di jalur yang benar, jalur Pancasila.

Tanggal 28 Mei 1945, masih di bawah kekuasaan Jepang, dimulai sidang pertama Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemer

https://s3pi.umy.ac.id/wp-content/uploads/2022/05/a-male-worker-puts-laminate-flooring-on-the-floor-9H6X32G.jpgan

(BPUPK) yang aslinya tanpa I (Indonesia). Anggota BPUPK ini dilantik oleh Letnan Jenderal Yuichiro Nagano, Panglima Tentara ke-XVI Jepang, yang ditugaskan di Indonesia mulai 26 April 1945, menggantikan Letjen Kumakichi Harada. Selengkapnya Kompas.id

Sumber:

https://www.kompas.id/baca/opini/2021/05/31/lumpuhnya-pancasila/

Facebook
Twitter
WhatsApp

Beasiswa BPI 2023 & LPDP-Kemenag RI masih dibuka!!!