Malam Refleksi Milad UMY Ke-39, Refleksikan UMY Saat ini dan Masa Depan

Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan kredonya yang Muda Mendunia terus bergerak untuk mengembangkan potensi pendidikan bagi sivitas akademika. Selain itu, UMY juga merupakan kampus dengan usia muda yang telah sukses memperoleh akreditasi unggul dan proyeksi kedepannya menjadi universitas kelas dunia. Dalam rangka milad Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ke-39, UMY mengadakan serangkaian acara salah satunya malam refleksi milad UMY KE-39 yang dilaksanakan pada hari Jum’at (28/2) di Masjid KH.A. Dahlan dengan tema “Now Is Our Time, Mencerahkan Semesta”. Acara ini merupakan refleksi perjuangan yang sudah ditempuh oleh UMY selama 39 tahun dan sebagai bentuk renungan UMY di masa yang akan datang.
Prof. Ir. Hermawan Krisno Dipujono,MSEE.,Ph.D., Ketua Senat Akademik ITB menyampaikan bahwa UMY merupakan universitas yang memiki usia relatif muda dengan prestasi yang luar biasa. ”UMY saat ini dengan usia yang relatif muda sudah terakreditasi A dengan nilai maksimum itu sudah luar biasa. Selanjutnya jika dilihat peringkat perguruan tinggi swasta se-Indonesia, UMY sudah masuk top 10. Peringkat se-PTM, UMY berada di posisi peringkat pertama. Itu merupakan capaian yang sangat luar biasa di usia yang relatif muda ini,” paparnya.
Selanjutnya Hermawan juga menambahkan bahwa dengan proyeksi UMY yang akan terus maju menuju World Class University, perlu ditingkatkan dalam hal peningkatan publikasi karya ilmiah. ”Perlu diberi catatan bahwasanya jika proyeksi UMY ke ranah World Class University maka yang perlu ditingkatkan adalah publikasi ilmiah, UMY harus bekerja keras untuk meningkatkan publikasi karya ilmiah. Setidaknya dosen yang memiliki gelar doktor wajib publikasi setiap tahunnya minimal 1 karya dan untuk guru besar wajib publikasi karya ilmiah setiap tahunnya minimal 2 karya. Sehingga capaian Scientist/ilmiah harus ditingkatkan dan perlu dibanggakan. Selain itu juga perlunya diubah paradigma proyeksi dosen untuk memiliki capaian ilmiah untuk selanjutnya menjadi guru besar nantinya,” jelas Ketua Asosiasi Masjid Kampus Indonesia ini lagi.
Di samping membahas capaian ilmiah yang perlu ditingkatkan Hermawan juga menjelaskan bahwa alumni merupakan sumbangan terbesar bagi perguruan tinggi. ”Alumni akan mendapatkan tempat yang terhormat di masyarakat, menciptakan lapangan kerja dan kembali ke almamater, karena alumni dibina sangat baik oleh almamater. Selain itu juga, tantangan kedepannya adalah kesempatan kerja alumni kemudian hari akan tergantikan oleh robot cerdas. Oleh karena itu tugas universitas menjadikan alumni sebagai robot proof, yaitu kemampuan skill yang bisa mengalahkan kehebatan robot cerdas. Ini penting kita perhatikan dan persiapkan, karena karya alumni merupakan karya terbesar perguruan tinggi,” jelasnya lagi.
Hal senada juga disampaikan oleh Dr. H. Agung Danarto.,M.Ag., Ketua Badan Pembina Harian UMY. Ia menyampaikan bahwa tema yang diambil mengingatkan bahwa tugas sebagai sivitas akademika tidak terlepas pada membesarkan intitusi sendiri namun juga dapat bermanfaat bagi masyarakat. ”Sekarang waktunya untuk mencerahkan semesta yang menjadi tugas kita. Untuk mempersiapkan diri melakukan pencerahan kepada masyarakat melalui hasil riset yang sudah dilakukan. Baik oleh dosen atau mahasiswa yang kemudian dapat diakses dan diimplementasikan kepada masyarakat,” tandasnya.
Dr.Gunawan Budiyanto,M.P.,IPM., Rektor UMY juga mengucapkan terima kasih banyak kepada sivitas akademika UMY, baik dosen, karyawan maupun mahasiswa yang telah memberikan kepercayaan kepada UMY untuk bersama-masa membangun masa depan UMY menjadi lebih baik. ”Terima kasih saya ucapkan kepada sivitas akademika, terutama bagi mahasiswa yang telah percaya kepada UMY untuk sama-sama membangun masa depan menuju ke level yang lebih baik,” tutupnya. (Sofia)

Facebook
Twitter
WhatsApp

Beasiswa BPI 2023 & LPDP-Kemenag RI masih dibuka!!!