Media Sosial dan Strategi Kampanye Partai Politik pada Pemilihan Umum 2019 di Indonesia

Via Media Zoom Rossi Maunofa Widayat memaparkan hasil penelitian disertasinya di hadapan tim penguji

Penggunaan media sosial twitter oleh  partai politik seperti Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Partai Keadilan Sejahtra (PKS), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-Perjuangan) memiliki peran dan berkontribusi besar terhadap kampanye politik yang digunakan di Pemilu 2019.

Jelas Rossi Maunofa Widayat dalam Seminar Hasil Penelitian Disertasi yang diselenggarakan Program Doktor Politik Islam-Ilmu Politik, Jumat (17/7) di Study Hall Pascasarjana UMY. Melalui media Zoom, Rossi memaparkan disertasinya “Media Sosial dan Strategi Kampanye Partai Politik pada Pemilihan Umum 2019 di Indonesia” di hadapan tim penguji.

Rossi mengungkapkan elektabilias ke enam partai sangat ditentukan dari bagaimana strategi kampenye politik dengan membangun opini atau isu yang menarik untuk mendapatkan perhatian, dukungan, dan respon balik dari pengguna twitter terutama followers dari masing-masing partai politik melalui pemberitaan (tweet) atau isu yang di posting di timeline twitter selama masa kampanye empat bulan (1 Januari-13 April 2019). Strategi yang dilakukan masing-masing partai sebagai berikut:

  1. Strategi kampanye selama empat bulan di twitter PAN lebih banyak pemberitaan (tweet) mengenai isu-isu gender, ada sekitar 81% kampanye PAN dengan pemberitaan segmentasi gender yang memiliki keterkaitan pemberitaan. Sebagai partai yang beridiologi nasionalis religious dan sebagai partai berbasis massa Islam di pemilu 2019 PAN juga fokus pada pemberitaan segmentasi agama. Dimana PAN mendapatkan dukungan dari Persaudaraan Alumni (PA) 212 serta Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) alasannya karena PAN tetap konsisten membela ummat serta ulama, dan juga agar PAN semakin kuat diparlemen sehingga banyak alumni 212 yang menjadi caleg PAN.
  2. PKB selama masa kampanye lebih banyak membuat pemberitaan di twitter menggunakan strategi target. Strategi target yang dalam pemberitaannya lebih banyak menampilkan figure Ketua Umum Muhaimin Iskandar dan K.H. Maruf Amin. sebagai calon wakil presiden yang di usung bersama-sama partai koalisi “Indonesia Kerja” pada Pemilu 2019. Selama masa kampanye, PKB banyak memanfaatkan popularitas dan ketokohan yang melekat pada sosok Ma’ruf Amin untuk mendongkrak suara electoral partai sehingga berdampak positif pada hasil Pemilu legislatif Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia 2019.
  3. PPP selama kampanye lebih banyak memberitakan dengan sasaran segmentasi agama, PPP sebagai partai Islam dalam pergerakan arah dukungannya tidak bisa jauh dari Kiyai dan para santri sebagai struktural, kultural dan figure sebagai basis kekuatan partai. Hal ini merupakan strategi definsive (bertahan) yang dilakukan Partai PPP pada Pemilu 2019 dengan mempertahankan kekuatan basis suara partai melalui pondok pesantren, dan dukungan para Kiai atau Ulama.
  4. PKS sebagai partai oposisi pemerintah, selama kampanye pemberitaan di media sosial lebih banyak mengkritik terhadap kebijakan atau program-program pemerintah Joko Widodo selama lima tahun (periode 2014-2019). Selama masa kampanye PKS lebih banyak membuat pemberitaan di twitter menggunakan strategi target dan posisi. Fokus pada strategi target mengenai pemberitaan kampanye dan figure. Salah satu materi pemberitaannya mengenai program kampanye PKS jika memenangkan Pemilu 2019 akan mehapus pajak motor, SIM seumur hidup, bebas pajak penghasilan delapan juta kebawah
  5. PDIP dalam strategi kampanye lebih banyak membuat pemberitaan di media sosial twitter menggunakan strategi target dan segmentasi, dalam hal ini strategi target yang menjadi fokus mengenai pemberitaan kegiatan kampanye partai dan pemberitaan tokoh (figure) Presiden Joko Widodo. Sedangkan strategi segementasi yang menjadi fokus kampanye partai selama empat bulan mengenai pemberitaan geografis, PDI Perjuangan dalam kampanye politik lebih banyak materi pemberitaannya mengenai kegiatan-kegiatan kampanye yang dilakukan diberbagai wilayah di Indonesia. Diantaranya dukungan dari Kyai, tokoh-tokoh agama, masyarakat, organsiasi, milenial diberbagai wilayah bersatu medukung Joko Widodo dan KH Maruf Amin, program pemerintah mengenai dana desa, manfaat berbagai kartu (KIP Kuliah, KIP Kartu Sembako, Kartu Pra Kerja) dan program kesehatan yang diluncurkan pemerintah Jokowi.
  6. Partai Gerindra dalam dalam strategi kampanye lebih banyak membuat pemberitaan di twitter menggunakan strategi target dan posisi, dalam hal ini strategi target yang menjadi fokus mengenai pemberitaan figure Capres Prabowo Subianto yang sekaligus sebagai Ketua Pembina Partai Gerindra. Mendampingi Prabowo Subianto, Sandiaga Uno bisa menjadi strategi offensive bagi Partai Gerindra karena pemberitaan Partai Gerindra selama kampanye di twitter punya peran dan kontribusi untuk bisa membantu Prabowo masuk ke berbagai segemntasi untuk menarik perhatian followers, yang fokus utamanya dari segementasi milenial atau pemilih pemula, swing voter, segemntasi gender.

Dia menilai  bahwa pemberitaan (tweet) mengenai informasi partai politik terhadap hastag (#) melalui kampanye politik dengan menggunakan media sosial twitter sangat mempengaruhi frekuensi dari hasil struktur jaringan dalam menganailis partai peserta pemilu 2019, dimana PDIP memiliki keterhubungan yang dominan terhadap hastag (#) di media sosial.

Hadir tim penguji antara lain, Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc., Dr. Ulung Pribadi, M.Si., Dr. Yeni Rosilawati, MM., Dr. Dyah Mutiarin, M.Si,  dan Dr. Hasse J, (ketua sidang). Diakhir ujian, penguji memberikan saran dan kritik terhadap materi yang telah dipaparkan. Rossi Maunofa Widayat diminta melakukan revisi sesuai masukan dari tim penguji.

 

Facebook
Twitter
WhatsApp

Beasiswa BPI 2023 & LPDP-Kemenag RI masih dibuka!!!