Pada tanggl 15 dan 18 Juli 2020, pukul 19.30-21-30 dilakukan kegiatan PKM yang bertema “Kuliah Menulis Online” oleh para dosen di lingkungan Program Studi Doktor Politik Islam. Kegiatan ini merupapakn bagian dari PKM (Pengabdian Kepada Masyarakat) yang rutin dilakukan setiap tahun. Kegiatan kuliah menulis ini diselenggarakan secara online mengingat kondisi pandemic Covid-19 yang belum memungkinkan kegiatan dilakukan secara offline. Kegiatan ini sendiri diikuti oleh berbagai dosen dan peneliti dari berbagai perguruan tinggi, baik Negeri maupun Swasta, Agama maupun Umum yang tersebar di seluruh Indonesia. Ada dua hal penting yang mendorong kegiatan ini dilaksanakan. Pertama, fakta yang menunjukkan bahwa publikasi Indonesia masih rendah. Pada tahun 2015, Nature Publishing Index Asia Pacific/NPIAP, badan penerbit jurnal ilmiah Asia Pasifik, merilis data yang menunjukkan bahwa Indonesia berada pada urutan ke-12 dari 20 negara di Asia menurut daftar publikasi ilmiah yang diindeks. Hal ini berarti bahwa Indonesia hanya berada di atas empat negara yang memiliki publikasi ilmiah yang rendah jika dibandingkan dengan beberapa negara lainnya. Kedua, fasilitas para akademisi dan peneliti (pemula) dalam mengakses berbagai sumber di era pandemic sangat terbatas sehingga Tim Pengabdi menjembataninya dengan melakukan pembelajaran metodologi secara online.
Kegiatan PKM ini terlaksana atas kerjasama antara S3 Politik Islam dengan Kertagama Global Akademia-IAS Foundation, sebuah satu lembaga yang menyediakan ruang belajar secara onlinea secara kontinyu. Kegiatan ini mengisi ruang virtual dua kali seminggu dengan menyajikan materi dasar mengenai cara menulis artikel ilmiah, baik teori maupun praktik. Tim Pngabdi Program Studi Doktor Politik Islam menjalin kerjasama dengan lembaga ini karena memiliki jaringan yang luas khususnya dengan para akademisi dan peneliti di seluruh Indonesia. Ada dua dampak yang diperoleh dari kegiatan PKM ini. Pertama, terlaksananya kegiatan sesuai target sehingga program-program yang telah ditetapkan oleh Program Studi tercapai. Kedua, promosi langsung mengenai program studi kepada para peserta yang mengikuti kegiatan yang berjumlah sekitar 500 orang dari berbagai latar belakang disiplin ilmu.
Ke depan, kegiatan PKM akan dilakukan dengan tetap melihat berbagai persoalan yang ada sehingga kegiatan yang dilakukan memiliki nilai kemanfaatan yang lebih luas kepada masyarakat. Kegiatan ini tentu saja tidak mampu mengakomodasi berbagai kepentingan peserta akibat terbatasnya ruang dan waktu, sehigga masih perlu diupayakan keberlanjutannya. Hal ini tidak lepas dari respons pada perserta yang terlibat. Mereka masih sangat “haus” atas pengayaan metodologi dalam rangka meningkatkan kemampuan menulisnya, terlebih lagi mengingat tuntutan yang semakin tinggi terhadap setiap akademi (dosen), yang tidak saja dituntut untuk melakukan pengajaran, tetapi juga penelitian, publikasi dan pengabdian. [DNG]