Zuly Qodir: Keragaman Jadi Modal Bagus Bagi Pertumbuhan Demokrasi Indonesia

Dr. Zuly Qodir (kanan) bersama Prof. Robert W. Hefner saat menjadi narasumber
Keadaban demokrasi di Indonesia dapat bertumpu pada Muhammadiyah & NU sebagai ormas Islam terbesar di Indonesia. Ada kemajuan berarti dengan demokrasi Indonesia. Demokrasi Indonesia akan semakin berkualitas dari tahun ke tahun dengan semakin kuatnya peran masyarakat sipil.
Sebagaimana disampaikan Ketua Program Studi (Kaprodi) Doktor Politik Islam-Ilmu Politik UMY, Dr. Zuly Qodir, M.Ag dalam diskusi yang bertajuk “Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan Pasca Putusan MK No. 97/PUU/XIV/2016”. Diskusi diselenggarakan oleh Institute for Interfaith Dialogues in Indonesia (Interfidei), Kamis, (12/3) di Interfidei Sleman DIY.
Kaprodi yang gemar bermain sepak bola ini mengatakan keragaman Indonesia menjadi modal yang  bagus untuk pertumbuhan demokrasi. Dengan keragaman yang penting adalah saling menjaga, menghormati, menghargai dan tidak  memaksakan  kehendak dengan cara-cara apapun apalagi dengan kekerasan. Kebebasan dan rekognisi merupakan pilar demokrasi pilar demokrasi.
Diskusi yang terbuka untuk umum ini juga menghadirkan narasumber, Prof. Robert W. Hefner yang merupakan Profesor dari Boston University, USA. (dep)
Dr. Zuly Qodir  dan Prof. Robert W. Hefner bersama peserta diskusi
Facebook
Twitter
WhatsApp

Beasiswa BPI 2023 & LPDP-Kemenag RI masih dibuka!!!