Webinar Kewargaan Minoritas di Indonesia

Acara Webinar Kewargaan Minoritas di Indonesia yang dilaksanakan oleh Program Doktor Politik Islam-Ilmu Politik UMY yang bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada Rabu, 28 Oktober 2020 melalui platform Zoom Meeting berjalan lancar.

Pembicara dari LIPI Prof. Dr. Ahmad Najib Burhani sebagai pemantik diskusi pada webinar kali ini. Prof. Najib menyampaikan tentang makna kewargaan minoritas (citizenship minorities) secara umum orang akan mengacu pada warga minoritas yang ada di Amerika atau Afrika.

Namun, makna minoritas bisa menjadi sangat luas. bisa mengacu pada LGBT/difabel/penghayat/komunitas adat/Syiah/Ahmadiah, dsb. Kalau di Indonesia sendiri, biasanya selain Islam agama lain disebut sebagai minoritas, apalagi penghayat atau penganut agama luhur. Ada juga kelompok mayoritas yang disebut minoritas, yaitu perempuan (minority but majority).

Banyak perdebantan mengenai kebijakan yang memberlakukan bagi kaum minoritas. Karena lahirnya minoritas berbeda antara satu negara dengan negara lain. di Indonesia, transmigrasi membuat kelompok daya dalam wilayah tertentu menjadi kelompok minoritas.

Definisi minortas secara umum mereka yang secara jumlah lebih sedikit daripada kelompok dominan dalam masyarakat. Menurut Dr. Samsul Maarif (CRCS UGM) yang juga menjadi pemateri pada webinar kali ini mengatakan bahwa:

“Minoritas bukan sekedar sebuah konsep tentang realitas, tetapi juga sebuah kerangka pikir untuk sebuah sikap keberpihakan. Kelompok warga negara yang dari waktu ke waktu diperlakukan sebebagai minoritas dan karenanya terdiskriminasi menunutut pembelaan atas nama kewargaan yang berkeadilan”

Selain dua pemateri diatas, turut hadir pemateri lain Dr. Zuly Qodir (Kaprodi Politik Islam-Ilmu Politik UMY), Halimatusa’diah (LIPI), Dr. Hasse Jubba (Sekprodi Politik Islam-Ilmu Politik UMY), dan Dr. Mega Hidayati sebagai Moderator. Webinar kali ini diikuti sebanyak 160 peserta dari berbagai kalangan.

 

Facebook
Twitter
WhatsApp

Beasiswa BPI 2023 & LPDP-Kemenag RI masih dibuka!!!